JAMBI – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang, tentunya di zaman digitalisasi keterbukaan informasi semakin pesat.

Menjelang Pilkada serentak tahun 2024 banyak berita atau informasi bohong yang beredar di media sosial menimbulkan kekawatiran di masyarakat.

Seperti yang dikatakan Ari Astari, salah satu penggiat media sosial instagram, perkembangan media sosial di zaman digitalisasi tersebut tak bisa dipungkiri, masyarakat harus pintar memilah berita yang benar dan yang hoax.

“Kami selaku penggiat media sosial di Jambi menolak berita hoax ataupun ujaran kebencian, karena hal tersebut jika tidak kita lawan maka pesta demokrasi nanti akan rusak oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” katanya, Senin (3/6/2024).

Ditambahkannya, sebagai warga negara yang baik, menjaga situasi kamtibmas merupakan tugas kita bersama demi mewujudkan negara yang aman dan damai.

menciptakan dan mewujudkan negara yang aman dan damai, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai perekat dan pemersatu bangsa demi keutuhan NKRI yang kita cintai ini.

“Dengan itu mari kita bangkitkan jiwa nasionalisme, tolak paham radikalisme, terorisme, intoleran dan anti Pancasila,” tambah Ari.

Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita atau informasi bohong (hoax) dan ujaran kebencian yang tersebar melalui media sosial.

“Tentunya masyarakat harus berhati-hati jika menerima informasi yang dapat memperpecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, mari kita ciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Provinsi Jambi,” tutupnya.

Baca juga:  Wagub Sani: Provinsi Jambi Miliki Tipe Ekosistem Paling Lengkap di Sumatera