Jambi Serasah com – Pasca angkutan batu bara melalui jalur sungai sudah beberapa kali tiang pengaman jembatan di tabrak pontang batu bara di antaranya jembatan Tembesi dan yang viral di media sosial jembatan Aurduri l Jambi dan memicu terjadinya aksi sejumlah warga seberang kota memasang spanduk raksasa ditengah jembatan sebagai bentuk kecaman terhadap lalulintas batubara diperairan sungai batanghari.Selasa 21/5/2024

Dan kini sudah ada tanggapan dari gubernur Jambi Al Haris untuk memberhentikan sementara angkutan batubara melalui jalur sungai sampai tiang pengaman jembatan di perbaiki,

Menurut penjelasan kadis perhubungan Jhon Eka Powa pihak nya telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan pengangkut batu bara melalui jalur sungai Alhamdulillah ada itikad baik dari pengusaha dan dia juga mengatakan Untuk masalah perizinan untuk ambang luar itu dikeluarkan oleh KSOP dan izin untuk ambang dalam itu di keluarkan oleh BPTD , dishub tidak pernah mengeluarkan izin ujarnya,

Mungkin dengan peraturan Kemenhub yang baru itu ada daerah pelayaran II nah mungkin kita bisa bentuk dan lagian perdanya belum di susun namun demikian koordinasi tetap berjalan, walaupun kami tidak mengeluarkan izin tapi kami tetap koordinasi ,

Jhon Eka Powa juga menambahkan terkait ponton batubara yang menabrak tiang pengaman jembatan pihak dari persatuan pengusaha batubara (PPBB)
Sudah mengirim armada ke jembatan batang Tembesi dan di perkirakan jam 10 sudah berada di lokasi dan membawa kren akan menggunakan tongkang untuk memperbaiki vender tiang jembatan yang rusak,

,”Dan juga pada hari ini asisten II mewakili pemerintah juga bertemu dengan perwakilan masyarakat terkait penjelasan kepada masyarakat tentang niat baik untuk membaikin Vender jembatan yang rusak di karenakan ada 34 pontang tertahan di hulu nah makanya kita percepat perbaikan tiang jembatan harus selesai tegasnya,

Baca juga:  Gubernur Jambi Tegaskan Dukungan Visi Indonesia Emas 2045

Dan kalau masyarakat Jambi melihat dalam beberapa hari ada 34 kapal tongkang batubara melintas itu di akibatkan tongkang batubara tertahan di hulu sungai pada hari Sabtu dan Minggu, nah kita juga melihat dari segi ekonomi pengusaha kan tongkang nya sewa dan juga dari segi sekuriti batubara nya akan berisiko terbakar tolong dipahami tutupnya,”( Edy)