Batam Serasah.com, 04/02/2025 .ngeri! Seorang Wartawan Ngaku di Intimidasi dan Dipukul Oleh Sekelompok Orang yang Diduga Preman
Ngeri! Seorang Wartawan Ngaku di Intimidasi dan Dipukul Oleh Sekelompok Orang yang Diduga preman
Wartawan dari media Gencarnews.com yang bernama Metio Sandi itu, Ia mengungkapkan bahwa awal mulanya kejadian saat Ia bermain ke Seroja yang ada di Kecamatan Sagulung.
“Pada tanggal 1 terjadi kerusuhan antara masyarakat yang bercocok tanama dengan pihak yang menjaga lahan Markus nama nya mereka mencabut taman masyarakat dan melakukan kekerasan. Siang hari,” Ungkap Metio Sandi kepada awak media, Senin (03-02-25) pagi.
“Malam hari kebetulan saya main kelokasi Seroja dan salah seorang orang yang ada saat kejadian melaporkan kejadian kesaya dia minta bantuan karena yang jadi korban adek nya malam nya sya tulis berita dan saya naikan berita,” Tambahnya.
Dilanjutkan Sandi, Ia mengatakan bahwa dirinya mendapat ancaman dari seseorang yang bernama Markus pada esok harinya.
“Pada tanggal 2 dari siang dia melakukan pengancam dan sy tak gubris dan beliau nama Markus aja saya jumpa janji kami jumpa di ABC pada pukul 15.00 akan tetapi Markus alias Riko mengundur waktu sampai jam 19.00 wib,” Lanjutnya.
“Pada pukul 19.00 saya datang di daerah samping hotel ABC in tepat warung sate Padang dengan mart,” Tambah Sandi kembali.
Dijelaskan Sandi, setiba di lokasi tersebut, Ia langsung Berjumpa dengan 4 orang di lokasi tersebut yang terdiri dari 3 Pria dan 1 Wanita.
“Saya duduk ada 4 orang yang duduk 3 laki laki 1 perempuan tak lama duduk datang lagi kawan mereka 3 orang di situ saya di cecar pertanyaan yang menyudutkan saya dan Sya tawarkan untuk melakukan hak jawab. Tapi mereka tak terima malah say di di pukul sesuai vio yang ada,” Sebutnya.
“Dan say di suruh TLP Narasumber sya coba hubungi Nara sumber. Tp tak di angkat nara sumber,” Ujar Metio Sandi.
Tidak sampai di lokasi tersebut, Metio Sandi mengungkapkan bahwa Ia langsung dibawa oleh sekelompok orang tersebut ke ruko yang berada di dekat Jembatan Nato.
“Setelah itu saya di bawak ke ruko dekat jembatan nato persisnya ruko baru bangun di samping musola di situ ada penambahan 2 orang lagi tak disitulah saya terus di cecar pertanyaan akhir kami pergi ke lokasi tempat kejadian di Seroja untuk menemui narasumber tapi bukan mereka minta klarifikasi dari narasumber malah mereka bikin kerusuhan yang mereka menarik narasumber.” Katanya.
Tak cukup sampai disitu, Sekolompok orang tersebut kemudian membawa Sandi ke daerah Seroja dan diduga juga melakukan pemukulan terhadap warga disana.
“Disana mereka malah melakukan pemukulan terhadap narasumber dan salah satu warga di kavling Seroja walaupun masyarakat datang mereka tak perduli mereka melakukan pengeroyokan terhadap masyarakat sana. Dan setelah itu salah seorang dari mereka memukul bibir saya saya tak melawan karena terus terjadi keributan pak rt datang dan membubarkan mereka,” Ucap Dia.
“Setelah itu saya kembali di bawa ke ruko dekat nato sebelah mushola saya di temani kawan saya 2 orang kami minum banderek saat itu datang satu orang lagi nama nya purba dia interogasi saaya dan dia suruh saya buat laporan ke polisi kalau saya naikan berita di ancam oleh sapar dan Golak sebagai narasumber,” Sambungnya kembali.
Terakhir, Sandi mengungkapkan bahwa saat hendak pulang motornya ditahan dan dipaksa membuat surat pernyataan bahwa motornya dititipkan.
“Pas udah jam 12 malam lewat saya mau pulang mereka menahan sy sy tak mau lalu mereka suruh saya tinggal kan motor saya menolak nya . Dan sy di kejar oleh Markus kunci motor saya di ambil setelah itu saya di paksa untuk buat surat pernyataan bahwa motor saya saya titip di sana untuk jaminan setelah saya di paksa untuk buat pernyataan dalam keadaan tertekan si Markus buat video suruh saya buat pernyataan tidak dalam paksaan,” Pungkasnya.
Kejadian ini sungguh sangat miris dan menyayat hati para jurnalis yang ada di Kota Batam maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peristiwa ini menjadi suatu tanda tanya yang besar apakah Batam sudah tidak aman lagi sehingga hal seperti ini bisa terjadi di Kota Batam. (“)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.